Tak Mungkin Sempurna Tanpa Agama
Agama itu ada karena manusia butuh petunjuk untuk membantunya menunaikan tugas sesuai peran yang diembannya di muka bumi.
Faktanya, pengelolaan hidup di bumi malah lebih efektif manakala dikerjakan oleh orang-orang sekuler, yang menurut pandangan tertentu “tidak beragama” — yang sebenarnya mungkin sudah minum teh tanpa tahu lebih dulu dari berbagai info dan seminar bahwa yang diminumnya adalah teh.
Sejarah mencatat fenomena itu dalam proses kebangkitan peradaban manusia di Eropa, yang berhasil maju setelah mengurangi dominasi otoritas keagamaan.
Sebuah fenomena yang ironis. Sebab, tidak mungkin sebuah peradaban menjadi sempurna tanpa agama. Ilmu pengetahuan hanya bisa menjawab apakah teh baik atau tidak bagi kesehatan, tapi tidak bisa menjawan apakah teh baik atau tidak bagi kehidupan. Agama yang akan menjawabnya.