Silaturahmi Pak Busyro Muqoddas di Rumah Maiyah
Siang hari kemarin (16/06), di Rumah Maiyah, Cak Nun menerima tamu yaitu Pak Busyro Muqoddas. Pak Busyro adalah mantan Ketua KPK, dan saat ini di Muhammadiyah menjabat sebagai Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah. Ketika menjadi Ketua KPK, beberapa kali Cak Nun beberapa kali dilibatkan oleh Pak Busyro Muqoddas dalam acara di KPK, salah satunya saat memberi pembekalan kepada pegawai baru KPK di tahun 2013 lalu.
Momen ini menjadi momen silaturahmi dua sahabat lawas semasa sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dulu. Di Maiyahan, Cak Nun sering bercerita tentang kisah persahabatannya dengan teman-temannya, salah satunya tentu saja Pak Busyro Muqoddas. Layaknya perjumpaan sahabat lama, cerita-cerita semasa SMA pun menjadi bumbu romantisme silaturahmi di Kadipiro ini.
Pada kesempatan ini Pak Busyro mengajak tiga generasi muda Muhammadiyah yang juga concern di bidang hukum dan HAM. Sementara itu, Cak Nun ditemani Mas Sabrang MDP dan beberapa personel KiaiKanjeng. Dalam silaturahmi yang berlangsung hingga pukul 13.00 WIB, Pak Busyro menyampaikan beberapa perspektif dan pembacaannya atas situasi negara dan bangsa yang makin terancam SDM maupun SDA-nya.
Suasana silaturahmi ini berlangsung hangat dan akrab, Cak Nun dan Pak Busyro saling bertukar kabar, dan tentu saja berdiskusi membahas persoalan bangsa dan negara, seperti ketidakadilan yang terjadi dalam urusan pertanian, pertambangan dan agraria selama ini di Indonesia. Dalam hal ini, Pak Busyro menyampaikan bahwa dalam waktu dekat PP Muhammadiyah merencanakan sebuah acara yang bertajuk Kongres Rakyat untuk membahas persoalan bangsa ini.
Berkaitan dengan Kongres Rakyat ini, Pak Busyro meminta saran dan support dari Cak Nun. Tentang hal ini, Cak Nun menanyakan seberapa jauh kesadaran itu telah tersebar pada anggota atau warga Muhammadiyah, sehingga di sini Kongres Rakyat ini dapat diposisikan sebagai awalan untuk memeratakan kesadaran yang sama tersebut.
Selain itu, mengafirmasi update informasi dan peristiwa hukum terkini yang disampaikan Pak Busyro, Cak Nun mengatakan bahwa memang situasi saat ini benar-benar adldlorudl dloruroh (sangat sangat darurat). Cak Nun kemudian memberangkatkan lebih jauh responsnya dengan bersandar dan menggali makna ayat Innallaha la yughayyiru ma biqaumin hatta yughayyiru ma bi anfusihim dengan pemahaman sebagaimana kerap disampaikan dalam Maiyahan. Dalam perspektif ayat ini, Cak Nun memberikan perluasan spektrum kepada Pak Busyro dan tim teman-teman muda Muhammadiyah tersebut. (red/caknun.com)