Output Takwa
Takwa secara etimologis berasal dari kata waqa-yaqi yang artinya menjaga atau melindungi diri atau orang lain dari sesuatu yang ditakuti atau yang membahayakan. Secara terminologis takwa artinya bersikap hati-hati atau menjaga diri dari apa yang dia takutkan dari Allah yaitu kemurkaan dan adzab-Nya.
Takwa adalah sikap batin. Nabi Saw menyebutnya ha huna (ada di sini) sambil menunjuk dada beliau. Output dari takwa itu adalah perilaku, yang intinya melakukan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah Swt.
Berhati-hati dan menjaga diri dari bahaya tidak berarti bersikap pasif. Menjauhkan diri dari pergaulan sosial untuk menghindarian diri dari dosa bukanlah ketakwaan. Orang yang bertakwa harus bersikap aktif karena orang beriman mempunyai tugas dan kewajiban sosial yang harus dijalankannya.