Mentas Pentas (Berperan Totalitas)
Setelah edisi sebelumnya kami Sinau Bareng PRESISI PERSEPSI dan belajar memantapkan lagi melingkar bersama memahami makna paseduluran. Untuk memulai sinau Bareng edisi 41 bulan Februari 2020 ini dengan tema Mentas Pentas, Berperan Totalitas.
Mentas dalam hal ini artinya tampil, berperan pada sebuah gelanggang kehidupan. Mentas yang dalam bahasa lain bisa dikatakan keluar dari suatu ruang tertentu. Ketika cenderung bertindak bijak pada wilayah masing-masing, berlaku peran atau berperan yang bukan wujud sejati, bisa sebab agar rapi, pantas diterima, presisi diakui. Tapi haruskah kita meletakkan yang sejati hanya karena demi? Ataukah tetap wujud asli tanpa peduli orientasi agar diterima agar bahkan dimusuhi?
Berperan menjadi, adalah sebuah pilihan yang harus dijalani secara menerus dengan kelegaan dan penuh rasa ikhlas. Meskipun ikhlas sebagai alas, keset, matras atau karpet yang berposisi diinjak yang berfungsi mendukung dan penunjang sesuatu yang terhormat, berharga, mulia. Kesemuanya antara bijak dan ikhlas bukan cuma beda tipis namun berdamping erat.
Berperan totalitas berpondasi pada rasa syukur dan kebahagiaan, sesuatu yang membahagiakan membuat kita akan mengulangi sesuatu itu. Jika kebahagiaan itu berasal dari luar, teruskan mengikuti kebahagiaan itu sampai ketemu apa itu bahagia. Tetapi kalau mau berbicara kebahagiaan sejati, itu berasal dari dalam. Kebahagiaan bukan tujuan. Bukan kita melihat adanya seustu kita lantas berbahagia, namun bahagia kita melihat sesuatu itu (caknun.com).
Wabtaghiy fiima ataakallahu daarol aakhiroh walaa tansa nashiibaka minaddubya.
Mari kita ulas lebih mendalam tentang Mentas Pentas, Berperan Totalitas ini dalam sinau bareng edisi 41, Sabtu, 29 Februari 2020.