CakNun.com

Mengidentifikasi Diri Dengan Islam

Drs. Ahmad Fuad Effendy, MA
Waktu baca ± 1 menit

Perbedaan itu berubah menjadi malapetaka ketika hati sudah dirasuki oleh ambisi pribadi dan hasrat-hasrat duniawi; ketika ada yang merasa benar sendiri lantas ingin menguasai; ketika perbedaan itu dilembagakan dalam wujud madzhab, aliran, atau organisasi, lalu setiap orang mengidentifikasikan dirinya dengan lembaga-lembaga tersebut atau kepada para pemimpinnya; dan lebih parah lagi ketika perbedaan tersebut bercampur aduk dengan kepentingan politik.

Sebenarnya perseteruan sebagai akibat dari pelembagaan dan kepentingan politik ini bisa dieliminir setidaknya ditekan ke titik yang rendah, jika lembaga-lembaga tersebut sekadar dijadikan baju bukan identitas dan sebagai sarana (washilah) bukan tujuan (ghayah), sehingga terhindar dari ashabiyah.

Jika setiap muslim konsisten (istiqamah) mengidentifikasi diri dengan Islam (bukan madzhab, aliran, organisasi, atau partai), dan menjadi pengikut Muhammad Saw (bukan pengikut syaikh, kyai, ustadz), serta berjuang dan berdakwah mengajak manusia kepada Islam, bukan kepada paham atau ideologinya, maka perbedaan tidak akan menjadi masalah besar.

Drs. Ahmad Fuad Effendy, MA
Marja' Maiyah. Penulis buku, Pengajar Bahasa Arab, dan Pengurus IMLA. Anggota Dewan Pembina King Abdullah bin Abdul Aziz International Center Saudi Arabia.
Bagikan:

Lainnya

Belum Aqil Baligh

Belum Aqil Baligh

Media-media ribut soal hak anak. Ada situasi yang membuat anak-anak kehilangan hak bermain, hak asuh, hak Pendidikan dll gara-gara pandemi Covid-19 ini.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Exit mobile version