Konotasi yang Membiaskan
Pengetahuan tentang denotasi konotasi erat kaitannya dengan kemampuan manusia memakna atas realita yang penuh tanda, simbol, dan ikon. Bahasa, kata, atau terma sendiri merupakan perangkat simbol yang digunakan untuk mewakili struktur pengetahuan.
Jika dikritisi dengan cermat dan jujur, memang telah terjadi banyak pemahaman yang makin bias terhadap realitas kekinian. Antara lain dipengaruhi oleh bertebarannya makna-makna denotatif yang sengaja tak sengaja makin dikaburkan oleh pemaknaan baru yang kadang artifisial. Namun, mudah menancap dan akrab pada ingatan mainstream.
Misalnya, tentang kursi. Menyebut kursi pada masa kini sering tidak merujuk lagi pada hubungan semantik antara kata kursi dengan benda yang diterapi oleh satuan bahasa itu. Karena kursi sudah ditingkatkan derajatnya menjadi “jabatan”. Demikian pula dengan “wakil rakyat” yang makna denotatifnya adalah kalangan yang mewakili rakyat dalam sistem trias politika, ternyata kini fungsi perannya makin mengarah pada makna konotatifnya, yaitu: “penguasa”.