CakNun.com

Ketika Berada dalam Kegelapan

Iman Budhi Santosa
Waktu baca ± 1 menit

Menurut para sesepuh dan cerdik pandai di Jawa, siapa pun yang nemoni pepeteng (mengalami kegelapan hidup) jangan buru-buru bergerak atau bertindak. Apabila grusa-grusu (ceroboh, asal bertindak tanpa perhitungan), yang namanya kala (halangan) dan wisuna (suka mengadu, panjang lidah) sudah menunggu di mana-mana. Tangan baru kumlawe (bergerak) sudah nyampe (menampar) gelas, melangkah setindak nabrak cagak, dan sebagainya.

Maka dari itu, ketika berada dalam kegelapan, pertama-tama yang dianjurkan adalah nentremke pikir, madhangke ati, nguripake rasa (menenteramkan pikir, menjernihkan hati, menghidupkan perasaan). Apabila upaya tersebut berhasil, romya-romya (remang-remang) keadaan sekitar bakal mulai nampak, dan apa yang harus diperbuat dapat direncanakan pelan-pelan. Sebelum titik terang mengejawantah seluruh perbuatan dapat menjadi salah.

Lainnya

Belum Aqil Baligh

Belum Aqil Baligh

Media-media ribut soal hak anak. Ada situasi yang membuat anak-anak kehilangan hak bermain, hak asuh, hak Pendidikan dll gara-gara pandemi Covid-19 ini.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Exit mobile version