Kepemimpinan Rasulullah Saw
Semasa kepemimpinan Rasulullah Saw tidak ada lembaga-lembaga yang lazim keberadaannya di sebuah negara pada zaman modern ini, seperti lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Tapi ketentuan-ketentuan Al-Qur`an dan petunjuk Rasulullah Saw diterapkan oleh anggota masyarakat secara jujur, konsekuen, dan penuh tanggung jawab berdasarkan hati nurani.
Tidak ada polisi yang menegakkan hukum dan tidak ada pegawai atau karyawan, karena setiap anggota masyarakat mengetahui dan menyadari hak dan kewajiban masing-masing. Setiap pelanggaran akan berhadapan dengan semua anggota masyarakat yang lain, dan akan dikenakan sanksi dan tindakan bersama di bawah bimbingan Rasulullah Saw.
Tidak ada tentara yang diangkat dan digaji secara khusus, karena semua anggota masyarakat yang baik dan konsisten siap terjun ke medan perang apabila diperintahkan oleh Rasulullah Saw berdasarkan hasil musyawarah. Rasulullah Saw mengangkat para pemimpin pasukan secara bergantian dari sahabat-sahabatnya yang terkemuka, dengan pertimbangan-pertimbangan yang objektif, sesuai dengan kompetensi masing-masing. Seusai perang mereka kembali ke tengah masyarakat sebagai orang biasa, tidak ada bintang tersemat di dadanya.