Inklinasi Skeptis
Apakah kebenaran dapat dikenali akal pikiran murni tanpa membutuhkan verifikasi di luar konteks akal? Pertanyaan ini menjadi wacana berkepanjangan. Jika akal murni dapat mengenali kebenaran tanpa membutuhkan verifikasi di luar konteks akal, mengapa kemudian tidak semua yang mengetahui kebenaran lantas mempraktikkan dalam bentuk perilaku setiap saat? Jika kebenaran hanya bersifat ideal, lalu apa peran pemikiran bagi perilaku sehari-hari?
Pertanyaan-pertanyaan ini menegaskan satu hal; bahwa dalam proses pemikiran menuju praktik perilaku, manusia membutuhkan verifikasi faktor di luar konteks akal murni, untuk menghindari munculnya inklinasi skeptis.