Hak-Hak Hamba yang Terbengkalai
Benar bahwa poros utama agama adalah Tuhan. Tapi, bukan lantas Tuhan menghendaki hamba-Nya memperjuangkan hak-hak Tuhan. Bisa saja yang dianjurkan Tuhan adalah memperjuangkan hak-hak hamba yang terbengkalai. Ini berarti Tuhan bisa saja memaafkan kesalahan dan kekhilafan yang terkait dengan hak Tuhan, tapi tidak mengampuni kesalahan seseorang kepada sesama saudaranya, selama saudaranya itu tidak memaafkan.
Implikasinya pada praktik keberagamaan, misalnya, saat adzan dikumandangkan. Seseorang petugas pelayanan umum akan menunaikan hak Tuhan jika segera ke tempat ibadah untuk sembahyang, namun mengabaikan hak sesamanya karena urusan orang lain yang harus dilayaninya menjadi terhambat. Apabila ada yang merasa dirugikan, bisa jadi dosanya tetap ada pada petugas yang bersangkutan. Justru Tuhan mungkin tidak berkenan mengampuni kesalahan terkait hak hamba-Nya yang dirugikan itu.