CakNun.com

Detoxifikasi Racun Iblis

Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit

Ketika Iblis datang bertamu ke sebuah forum yang dipimpin oleh Rasulullah Muhammad Saw di rumah seorang Anshor, Sayyidina Umar bin Khattab minta izin kepada Nabi: “Wahai Rasulullah apakah engkau mengizinkan aku untuk membunuhnya?”.

Rasulullah menjawab: “Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk mereka yang oleh Allah ditunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan yakni hari kiamat?”.

Tetapi andaikan Rasulullah mengizinkan, apakah Sayyidina Umar punya kekuatan dan kemampuan untuk membunuh Iblis? Andaikanpun tidak ada ketentuan bahwa Iblis akan hidup sampai Hari Kiamat, sehingga ada kemungkinan untuk bisa mati saat itu – apakah Sayyidina Umar punya peluang untuk membunuhnya? Si Idajil ini bukanlah makhluk jasad. Kedatangannya ke forum itu dengan rupa sangat tua bangka dan buruk adalah atas perintah Allah. Sedangkan sesungguhnya, menurut ilmu pengetahuan manusia sendiri yang termodern pun: kemampuan Iblis tidaklah terlawan oleh makhluk jenis manusia, kecuali Rasulullah sendiri. “Aku memasuki manusia, mengalir di darah mereka, dan manusia tidak bisa melihatku”, kata Iblis. Meskipun demikian Iblis pandai ber-acting, atau mungkin juga berendah hati. Ketika Rasulullah bertanya kepadanya, “Apa pendapatmu tentang Umar?”. Iblis menjawab: “Aku sangat gemetar dan lari darinya”.

Sekarang, apakah kita menyatakan sanggup melawan Iblis dengan detoxifikasi, misalnya? Kita minum sayuran atau asupan ini itu untuk membersihkan darah. Bisa bersih darah kita secara ilmu kesehatan jasad dan secara medis. Tetapi itu sama sekali tidak berarti bersih dari kontaminasi Iblis.

Lainnya

Tiga Sekawan

Tiga Sekawan

Tiga bersaudara Gareng, Petruk dan Bagong, secara ilmu dan ekosistem kebudayaan bisa saja “dipaksakan” ...

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Alif Pun Tak Sampai

Alif Pun Tak Sampai

Wahai Allah Yang Maha Total berkuasa
Kenapa Engkau berendah hati kepada manusia
Sehingga makhluk-Mu ini keliru menempuh jalannya
Sebab tertipu oleh pandangan hidupnya
Serta terjebak oleh ilmu dan pengetahuannya
Wahai Maha Alif wahai Maha Ya`
Wahai Maha Segala huruf
Wahai yang Maha tak terjangkau oleh segala huruf
Wahai Maha Ya` tanpa Alif
Wahai Maha Alif tanpa Ya`
Wahai yang Alif-Mu adalah Ya`
Wahai yang Ya`-Mu adalah Alif
Wahai yang Alif-Mu adalah segalanya
Wahai yang segalanya adalah Alif-Mu
Wahai Maha Tunggal namun semuanya
Wahai semuanya namun Maha Tunggal
Kami semua manusia Makhluk-Mu
Hanyalah huruf patah-patah
Hanyalah patahan-patahan huruf
Negara dan Peradaban kami tak kunjung huruf
Alif pun tak sampai
Tetapi takabur sampai mati

Idulfithri 1439-H

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib