Dari Kesadaran ke Kesepakatan
Pengorganisasian pikiran selalu dipengaruhi secara visual. Sebagai analogi, kalau kita melihat sebuah poster bahaya merokok, kita mempercayai informasi yang disajikan. Kesadaran dalam diri secara alami tumbuh untuk mempercayai itu.
Namun, ternyata itu bukan jaminan bahwa orang yang percaya sama dengan melakukan apa yang dihimbaukan oleh poster tersebut. Informasi bahaya rokok disajikan melalui poster, tetapi tidak secara otomatis orang bersangkutan tumbuh kesadaran untuk berhenti merokok. Di sini ada variabel lingkungan sekitar sebagai pihak yang mendukung seseorang berhenti merokok. Ternyata pula meskipun lingkungan di sekitarnya mendukung, tidak menjadi jaminan juga bahwa seseorang berhenti merokok.
Itu kenapa pada tahap berikutnya harus membangun mekanisme untuk mengontrol. Mekanisme ini adalah cerminan untuk melihat progres sebagai basis pijakan sejauh mana berkembang. Dari kesadaran hingga pengontrolan juga harus ada sebuah kesepakatan.