CakNun.com

Beragama Transaksional

Muhammad Nursamad Kamba
Waktu baca ± 1 menit

Sebelum berlanjut membahas mukjizat, mari kita mundur sejenak dengan membahas apa yang biasa disebut “iming-iming” — yang nantinya bermuara pada harapan-harapan untuk mengalami atau mendapatkan mukjizat. Para penceramah agama, yang bermunculan bak cendawan di musim hujan, belum mampu meyakinkan umatnya bahwa ketaatan perlu dikerjakan semata-mata karena ketaatan itu memang baik — tanpa iming-iming balasan apa pun.

Tapi, faktanya, ketaatan masih harus dimotivasi dengan iming-iming surga atau ancaman neraka. Akibatnya, cara beragama menjadi transaksional, seolah orang-orang beragama tidak akan pernah beranjak dewasa lantaran sikap dan perilakunya tergantung pada “iming-iming”.

Lainnya

Mukjizat

Mukjizat

Bentuk mukjizat masa kini tidak lagi berkutat pada keajaiban yang menyalahi keteraturan, tapi justru pada keteraturan itu sendiri.

Muhammad Nursamad Kamba
M.N. Kamba

Topik