Baru Taraf Keyakinan Faktual
Prinsip utama dalam setiap ajaran agama adalah keyakinan. Tapi, keyakinan yang dimaksud bukan sekedar konsepsi teologi tentang Tuhan, melainkan keyakinan pada diri yang menciptakan kepercayaan diri.
Kepercayaan diri ini modal. Umat manusia hanya bisa melangkah maju dalam mengemban tugas dan perannya membangun peradaban di bumi jika memiliki kepercayaan diri. Sedangkan kepercayaan diri hanya bisa didapatkan dari keyakinan, yang merupakan totalitas pengalaman intelektual, psikis, dan spiritual.
Tak cukup hanya diinformasikan bahwa garam itu asin. Tak cukup hanya diperlihatkan wujud garam dan diinformasikan bahwa garam itu asin. Keasinan garam itu harus dijilat, dirasakan, dijadikan pengalaman agar tumbuh keyakinan total bahwa garam itu asin. Menurut Al-Ghazali, keyakinan yang baru berupa bersatunya ketepatan nalar dan pandangan batin hanyalah keyakinan yang baru bertaraf keyakinan faktual, walaupun keyakinan ini sudah lebih tinggi daripada keyakinan atas dasar nalar semata-mata.