Bamban Anyar Kebudayaan
Iman Budhi Santosa
Waktu baca ± 1 menit
Modernitas yang menghasilkan berbagai kemudahan hidup duniawi seyogyanya kadang dipakai kadang dieliminasi. Minimal agar tidak membuat aleman, lemah fisik maupun psikis, dan terlampau membanggakan serta menggantungkan diri pada kemudahan yang didapat. Karena, kapan terjadi “gangguan”, semua bisa macet. Membuat kita jauh lebih “tolol” dibanding nenek-moyang sekian abad lalu.
Maka, bamban anyar kebudayaan secara praksis dapat dimaknai dengan senantiasa belajar mengkritisi serta mendaur ulang ide, perilaku, dan karya yang pernah kita perbuat sebagai sikap waspada menghindari batu sandungan yang bertebaran sepanjang masa.