Agama Menjadi Jauh Dari Tuhan
Apakah ada kemungkinan agama salah dipahami, sehingga ia jadi gaib dari struktur peradaban manusia? Apakah agama malah menjadi profan, jauh dari Tuhan? Mungkin, engkau justru berpikir sebaliknya, apalagi ketika melihat banyaknya orang-orang sukses dan selebriti ramai-ramai “hijrah” dan mendisiplinkan diri dengan mengikuti ritual-ritual agama. Namun, permasalahannya tetap belum terjawab: Bahwa orang-orang “berhijrah” tersebut bisa saja malah cenderung belum menemukan, dst. Bahkan, sedikit salah langkah saja, boleh jadi itu hanya semacam pelarian atau kompensasi.
Keberagamaan yang — mungkin — mereka rasakan nikmat itu tidak berhubungan dengan rutinitas profesinya. Keberagamaannya tidak memberi arti bagi produktivitasnya. Ibarat minum teh yang terlepas dari tata cara minum teh. Terlepas dari obrolan. Terlepas dari senja dan bunyi ayam bekisar. Terlepas dari nilai-nilai keseharian lainnya. Hasil karya dan kreativitasnya tetap berangkat dari motivasi di luar keberagamaannya, di luar tehnya. Bisa jadi hasil karya itu karena dorongan orangtuanya pada masa kecil.