Agama dan Kebudayaan
Salah satu persoalan yang menjadi perbincangan di kalangan cendekiawan muslim, baik di Indonesia maupun di dunia Islam pada umumnya, adalah mengenai nisbah antara kebudayaan dan agama. Ada beberapa pandangan mengenai hubungan antara kebudayaan dan agama (Anshari, 1980).
Pandangan pertama, agama adalah bagian dari kebudayaan, jadi kebudayaan mencakup agama. Pandangan kedua, kebudayaan adalah bagian dari agama, jadi agama mencakup kebudayaan. Bagi penganut agama samawi, kedua pandangan ini kurang tepat. Agama ardhi sebagai produk budaya atau hasil pemikiran manusia memang bisa merupakan bagian dari kebudayaan. Akan tetapi, agama samawi berasal dari Tuhan, bukan karya-cipta manusia, dan oleh karena itu bukan bagian dari kebudayaan.
Tapi, agama samawi juga tidak mencakup kebudayaan, karena kebudayaan adalah ciptaan manusia sedangkan agama ciptaan Allah. Para penganut agama samawilah yang melahirkan kebudayaan, dan pasti pengaruh dari agama itu sangat besar dalam kebudayaan mereka. Maka, agama dan kebudayaan tidak saling mencakup, yang satu bukan bagian dari yang lain, tapi keduanya saling berhubungan erat.