Perkauman Sedarah Sedaging


Relasi persaudaraan bisa dibentuk oleh garis darah atau herediter yang tidak bisa dielakkan dan dieliminasi dengan kesengajaan. Selain itu hubungan bisa terjalin karena kesamaan rasa senasib sepergerakan atau kesadaran ideologis atau pemikiran. Hubungan jenis ini terbangun dari usikan dan persinggungan setiap individu terhadap satu ide yang secara tetiba atau inkremental merasuki alam pikir untuk kemudian menjalar ke manifestasi perilaku keseharian.
Hal lain yang menjadikan rasa paseduluran ini kokoh terbangun adalah stimulus yang secara simultan ditemui atau dihadapi. Situasi eksternal yang me-ninabobo-kan atau sebaliknya menggugah sensor sakit adalah alasan bagi terbentuknya kesesuaian rasa di sejumlah persona.
Jalinan paseduluran di antara Jama’ah Maiyah harus diakui lahir dari pancaran daya linuwih Mbah Nun yang oleh beliau sendiri disebut sebagai curahan berkah dan iradat Allah Swt. Perkembangannya hingga kini merupakan rezeki yang hanya haturan rasa syukur bisa mewakili ekspresi kegembiraan kita semua.
Namun pembicaraan hendaknya tidak berhenti di titik itu. Dinamika persoalan keindonesiaan sebagai niscaya bagi Jama’ah Maiyah adalah persoalan keseharian yang memerlukan bukan hanya diskursus maya terkait pembicaraan nilai-nilai semata.
Seperti halnya teladan yang telah dan terus diberikan Mbah Nun, Maiyah hendaknya menjadi elan vital bagi pewarnaan khalayak hingga skala yang terus meluas hingga jangkauan cakrawala; tak terhingga dalam tempat dan waktu.
Satunya kita dalam pemahaman dan pelaksanaan dari butir-butir kristal kejernihan Maiyah hendaknya mulai menjadi katalis bagi kerumitan persoalan dan fenomena kesejagatan. Sebut saja hasil dari pemilu, polarisasi yang kian meruncing pada semua strata, ancaman kolonialisasi dan penjajahan versi baru, serta tentu saja relasi-relasi sederhana yang mengalami pergeseran seiring perkembangan teknologi informasi.
BangbangWetan edisi Syawal ini mencoba mengajak kita semua melakukan tafakur terhadap kenyataan betapa sesungguhnya kita ada dan berasal dari darah serta daging yang sama. Kenyataan yang memungkinkan gelombang masif bagi terciptanya masyarakat serta kehidupan yang sungguh Padhang mBulan; Kaya dalam kemiskinan dan terang dalam kegelapan.