Perjuangan Penegakan Sakinah
Ke Jogja pada tanggal 31 Agustus 2019 M kali ini, bagi rombongan KiaiKanjeng bisa saja statusnya pulang, atau justru singgah bercinta dalam getaran alir perjuangan yang terus berjalan tanpa henti. Baru sampai di kota Yogyakarta pada pagi hari ini, malam harinya Sinau Bareng akan kembali digelar di pekarangan masjid kompleks RS Sakina Idaman di Sleman, Yogyakarta. Rumah Sakit Sakina Idaman berinisiatif menggelar Sinau Bareng dalam rangka peresmian masjid yang baru saja dibangunnya.
Nama Sakina Idaman langsung efektif mengingatkan kita pada sajian ilmu yang sering dibahas dengan mesra di berbagai majlis Maiyah dan Sinau Bareng, bahwa sakinah adalah sesuatu yang terus-menerus diperjuangkan. Dalam kehidupan. Dalam pernikahan. Dalam keabadian. Nama Sakina Idaman rasanya sudah cukup untuk jadi tajuk acara ini. Belum lagi usia rumah sakit ini yang bisa dikatakan sudah mensejarah bagi warga sekitar kota Yogyakarta. Entah sudah berapa banyak bayi yang lahir di rumah sakit ini.
Sinau Bareng adalah perjuangan untuk selalu istiqamah dalam kesakinahan. Memanunggalkan kasih dan kerinduan dalam mawaddah. Dengan memaksimalkan potensi energi rahmah. Bakda maghrib, KiaiKanjeng sudah bersemangat memacu kualitas percintaan dengan sound check yang optimal. Pak Nevi juga tampak sangat bersemangat, ini adalah pertama kali Pak Nevi aktif bermesraan bersama jamaah perindu di Sinau Bareng sepulang dari ibadah haji di tanah suci. Rambut Pak Nevi masih cepak, menandakan masih belum lama menjalankan ritual takhallul. Pak Joko SP mulai pulih setelah perlu sedikit istirahat beberapa waktu lalu, hadir malam ini dan insyallah kita doakan bersama agar percintaan Sinau Bareng malam hari ini jadi lantaran menuju kesembuhan yang maksimal.
Malam hari ini juga bertepatan dengan malam satu Suro, tahun baru 1441 Hijriyah. Kita sedang tahun baruan di sini, di Sinau Bareng. Kita sedang baru dan selalu baru. Memperbaharui semangat perjuangan menegakkan sakinah yang diidam-idamkan.