Pemimpin-58
Kalau memproses pemilihan pemimpin mesinnya adalah untung rugi materiil-pragmatis dan goal-nya adalah kalah menang kekuasaan, maka berarti yang dipemilukan bukan Pemimpin, melainkan Penguasa.
Kendali sejarah ada di tangan Konglomerat Ekonomi yang nikah dengan Konglomerat Politik.
Yang berlaku dalam proses pemilihan adalah hukum pasar.
Maka yang disebut Negara menjadi batal. Yang namanya Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan Nasionalisme, itu mubadzir.
Rakyat silakan memenuhi etika untuk datang ke lokasi pemilihan, tetapi di dalam bilik coblosan: mereka toh berdaulat dan terjamin rahasianya.