Muroja’ah Menyongsong Tahun Baru
Ribuan orang mengikuti Sinau Bareng Cak Nun dan KiaiKanjeng di Alun-Alun Kabupaten Karanganyar malam ini Selasa 31 Desember 2019 dalam rangka menyambut tahun baru 2020. Acara ini diselenggarakan oleh Pemkab Karanganyar. Bupati Karanganyar mengatakan ingin membiasakan diri mengisi momen pergantian tahun dengan berdzikir dan beristighfar.
Apa yang diharapkan Pak Bupati dipenuhi oleh Mbah Nun dengan mengajak ribuan jamaah membaca doa, membaca kalimah thayyibah, membaca istighfar, bershalawat dengan khusyuk tapi juga hangat, seraya diingatkan oleh Mbah Nun bahwa jika yang datang ini ribuan orang maka malam ini di sini ribuan kalimah thayyibah dan doa membubung ke langit. “Shalawat adalah kendaraan langit yang mengantarkan doa-doa Anda,” demikian salah satu yang disampaikan Mbah Nun.
Namun alam ilmu yang ditekankan Mbah Nun adalah pentingnya muroj’aah, yaitu mempelajari kembali ilmu, dan ditemukan hakikat-hakikatnya. Sebagai misal, Mbah Nun mengajak jamaah untuk menemukan “hakikat yang sama” antara shalat, tasbih, dan bersujud. Metodenya menyisir dan mencari makna atas masing-masing melewati ayat-ayat terkait. Selain itu, Mbah Nun juga menyiapkan lima pertanyaan yang berkaitan dengan memperingati tahun baru Masehi dalam kaitannya dengan umat Islam, orang Jawa, dan dasar penentuan tahun baru Hijriyah dengan maksud agar manusia dinamis dalam memandang sesuatu, dan tidak terjebak pada dualisme dikotomis.
Sinau Bareng dapat dikatakan sebagai pohon yang kokoh yang hadir di mana saja dan kapan tetap tampak tegas karakter Sinau Barengnya sehingga malam ini misalnya menjadikan peringatan menyambut tahun baru 2020 di alun-alun Karanganyar ini bertransformasi menjadi sesuatu yang beda dari peringatan yang sama di lain-lain tempat.