CakNun.com
Maiyahan Cak Nun dan KiaiKanjeng ke-4108

Membaca Rencana Allah Lewat Kesehatan Reproduksi

Liputan Sinau Bareng BKKBN bersama Cak Nun dan KiaiKanjeng di Alun-alun Ngawi Jawa Timur, Senin 16 September 2019
Helmi Mustofa
Waktu baca ± 5 menit

Ilmu Berkeluarga? Surat An-Naas

Dari perspektif ilmu kesehatan, bergerak ke spektrum lebih besar lagi yaitu berkeluarga itu sendiri. Mbah Nun membawa tema berkeluarga ini dibaca melalui rumus surat an-Naas, yaitu ilmu prioritas perlakuan kepada sesama manusia. Yaitu pengayoman (rububiyah), kekuasaan (mulkiyah), dan kekuatan lebih dahsyat lagi (uluhiyah). Sebisa mungkin kepada manusia adalah memberikan pengayoman, kasih sayang, pengasuhan, dan cinta. Demikianlah seorang suami dan ayah wajib memberikan pengayoman kepada istri dan anak-anaknya.

Hal ini sangat terang rumus ilmunya dan menurut Mbah Nun sangat sesuai dengan fungsi pertama dari delapam fungsi keluarga, yaitu fungsi agama. Dari agama, dapat diambil surat an-Naas tadi. Artinya kalau wiridan tidak hanya La ilaha illlallah tetapi juga La robba illallah dan La malika illallah. Kemudian ditambah Muhammadur Rasulullah. Dengan wirid ini, harapannya Allah menjalankan peran rububiyah secara terbaik dan maksimal buat setiap yang mewiridkannya.

Di dalam keluarga, kebutuhan akan rububiyah Allah sangat tinggi, terlebih seorang ayah atau suami harus mengedepankan sifat-sifat rububiyah kepada istri dan anak-anaknya. Wirid ini tadi malam langsung dipraktikkan oleh seluruh jamaah itu dengan dibagi ke dalam empat kelompok dengan rotasi dan speed yang eskalatif.

20 Juta Sel Sperma per cc, Satu yang Unggul

Setelah menguraikan ihwal rububiyah di dalam keluarga ini, Mbah Nun tampaknya masih menyimpan pertanyaan untuk Pak Hasto. Saat sesi merespons presentasi tiga kelompok, Mbah Nun tanya ke Pak Hasto berapa jumlah sperma laki-laki dalam kaitannya dengan pembuahan atau kehamilan.

Pak Hasto menyampaikan bahwa pada perempuan siklusnya adalah satu sel telur per bulan. Sedangkan laki-laki memiliki 20 juta sel sperma per cc. Dari sini Mbah Nun mau mengajak anak-anak cucunya melihat bahwa dari 1 cc yang ketemu sel telur dan kemudian ada satu sel yang berhasil menembus itu artinya dia terbaik atau unggul dengan menyisihkan 19.999.999 lainnya.

Maka pesan Mbah Nun adalah jangan bermain-main dalam soal ini. Hubungan suami-istri hendaknya dilakukan dalam keadaan hati yang fresh, badan yang sehat, shalat terlebih dahulu, hati gembira, tidak sembarang waktu, supaya berkah dan maksimal jiwa raga pembuahannya tadi.

***

Itulah sedikit dari ilmu mengenai merencanakan keluarga yang dapat dipetik dari Sinau Bareng bersama BKKBN di Alun-alun kota Ngawi. Masih banyak tentunya yang belum tersaji di sini, dari presentasi jawaban yang bagus-bagus dari ketiga kelompok (setiap kelompok terdiri dari jomblo semua alias belum menikah), ilmu yang lahir dari beragam suasana, seperti permintaan salah seorang anggota kepada Bapak-bapak pemimpin mau menyelesaikan persoalan-persoalan apakah konflik sosial atau apapun dengan sejuk, bijak, dan penuh kekeluargaan seperti yang dia rasakan di Sinau Bareng.

Juga ada Mbah-Mbah yang leluasa ikut berjoget di panggung yang malahan diikutin juga sama yang muda dari salah satu kelompok. Dan yang memperlihatkan bahwa ilmu tadi malam nyantol dengan baik sekaligus bikin hati tersenyum gembira adalah cerdasnya kelompok kedua dalam memberi nama kelompok. Kelompok terdiri atas dua remaja putri dan dua remaja putra ini menamakan diri: Mekrok.

Lagu Medley Era di penghujung acara membawa Bapak-bapak BKKBN, Bupati Ngawi, Kapolres dll, berdiri berjejer menyanyikan khasanah lagu Indonesia buat menjaga hati mereka untuk selalu memimpin dengan rububiyah, serta mau menyelesaikan masalah-masalah dengan bijak dan kekeluargaan seperti harapan remaja berhati lembut dan jernih tadi. Remaja yang menjadi salah satu contoh rakyat yang mulia.

Lainnya

KiaiKanjeng of the Unhidden Hand

KiaiKanjeng of the Unhidden Hand

Sejak jum’at siang (8/5) KiaiKanjeng sudah berada di Jakarta untuk malamnya menghadiri Kenduri Cinta, setelah menjalani rangkaian Maiyahan di Jawa Timur, mulai tanggal 4 Mei 2015 di Universitas Airlangga Surabaya, kemudian 5 Mei 2015 di Universitas PGRI Adibuana Surabaya, dilanjutkan tanggal 6 Mei-nya di Sidoarjo.

Kenduri Cinta
Kenduri Cinta
Exit mobile version