Linimasa Sinau Bareng Hari Jadi ke-73 Desa Condongcatur
Sinau Bareng adalah proses di mana ilmu digali dan didistribusikan ke sebanyak mungkin orang. Ada yang sengaja mendapatkan sebaran itu secara makro perspektif sesuai tema, namun banyak pula yang memetik secara butiran-butiran. Di bawah ini adalah beberapa contoh butiran yang diabadikan teman-teman Jamaah di linimasa mereka melalui tagar #MaiyahYogya dari Sinau Bareng tadi malam di Balai Desa Condongcatur Depok Sleman dalam rangka hari jadi desa Condongcatur ke-73.
@rosyidinprnata
Apa bedanya “satu” dengan “tunggal”?
Kalau “satu” ada dua-nya, tiga-nya dst. Kalau “tunggal” tidak ada dua-nya, tiga-nya dst.
@rosyidinprnata
Jangan menilai orang dengan cara berpikirmu. Tetapi pahamilah dia dengan empati supaya engkau mengerti siapa dia.
@wibowogie
Seindah-indahnya kebahagiaan adalah ketika bahagia karena melakukan suatu kebaikan.
@tapel_wates
Hidup itu bukan tentang menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan.
@ardityadwih
Hak dan kewajiban seharusnya lwebih utama kewajiban, namun Indonesia terlanjur menggunakan jargon hak dan kewajiban makanya yg banyak terjadi adalah saling menuntut hak masing-masing bukan menagih kewajiban diri terhadap org lain.
@ardityadwih
Dan hidup jangan sampai punya masalah sedikitpun sama Allah, karena manusia paling sengsara ialah yg Allah marah kepadanya.
@ardityadwih
Kenapa sinau bareng? Karena kita saling membutuhkan, tidak semua orang menanam padi tapi hampir semua orang pernah makan nasi.
@ardityadwih
Tugas manusia adalah tawazun, menciptakan keseimbangan antara gelap dan cahaya.
@santriyadi_w
Hidup itu jangan sampai berkonflik dengan Allah
@gilangvaza95
“Harga mati yang bagaimana? UUD saja sudah lama ditawar-tawar. Harganya mati baru tepat.”
@rzkprdpt
Tak perlu menilai orang dengan cara berpikirmu, namun pahamilah dia dengan empatimu supaya kamu mengerti dia.
@mocopatsyafaat
“Kok Sinau Bareng, Ngopo toh?” Karena kita saling membutuhkan satu sama lain di bidang apa saja.
@mocopatsyafaat
Menggali pemaknaan dari nomor “Dayoe Teko”, jangan menyelesaikan masalah dengan menambah masalah baru. Harus ada solusi simulatif dan kejernihan berpikir untuk mengatasi masalah sekecil apapun.
@satriyadi_w
Hotel dan mall adalah wujud kemunduran pembangunan masyarakat condongcatur – pak lurah