CakNun.com

Komposer Peradaban

Mukadimah Semesta Maiyah Februari 2019
Semesta Maiyah
Waktu baca ± 2 menit

وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَىٰ  , وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya) (Q.S: An-Najm 39-40)

Ada ungkapan, Apa yang kita hadapi hari ini adalah hasil atau buah dari apa yang kita lakukan di masa lalu. Dan kalau diteruskan, apa yang kitalakukan hari ini adalah apa yang kita dapatkan hari esok.

Peradaban (manusia) adalah keadaan (ruang) suatu masa atau zaman yang ternilai dari kemajuan atau kemundurannya, baik atau buruknya, dan seterusnya. Kalau diperkecil, menjadi peradaban sebuah Negara bisa dinilai dari keadaan ekonominya bagaimana? Keadaan budayanyabagaimana, keadaan agamanya bagaimana? Keadaan politiknya bagaimana? Keadaan pendidikannya bagaimana? Keadaan akhlak/tata keramanyabagaimana? Keadaan teknologinya? Keadaan hukumnya bagaimana? Dan seterusnya..

Komposer adalah pelaku, pencipta yang mengkomposisikan ide-ide yang menjadi satu kesatuan yang selaras. Dalam dunia musik ada istilah lain selain Komposer adalah arranger, tetapi arranger adalah penata yang sebenarnya sebelumnya sudah ada (sudah berbentuk karya), jadi tidaksemua arranger itu komposer tapi komposer selalu sanggup menjadi arranger. Keduanya sama-sama memiliki tugas mengharmoniskan-menyelaraskan untuk menjadi karya yang indah. Dinamakan Komposer pula karena mampu memadukan banyak unsure hingga menjadi sajian. Sajian yang indah, dan bisa dinikmati.

Baik dan buruk suatu peradaban manusia hari ini adalah hasil dari tindakan prilaku di masa lampau. Dan mendambakan baiknya peradabandimasa yang akan dating adalah tergantung apa yang dilakukan hari ini. Komposer peradaban adalah para pengkomposisi yang mampu menyajikandari paduan atau bahan-bahan yang ada, menjadi yang layak untuk disebut baik dan maju. Komposisi yang baik akan menghasilkan peradaban yang baik pula, dan apabila hari ini peradaban manusia ini tidak baik berarti ada yang tidak baik dari komposisinya atau sudah baik komposisinya tapipenatanya yang tidak baik, sehingga orang yang akal pikirannya sehat pun akan terjangkit pula. Karena setiap hari hidup di ekosistem yang tidak baik. Yang perlu di garis besar adalah tindakan baik untuk mengomposisikan harus diperbanyak agar membua tiklim atau ekosistem yang baik danmenghasilkan peradaban yang baik pula. Karena tidak ada usaha yang kita kerjakan sia-sia.

Komposer peradaban juga, adalah orang-orang yang berusaha menggagas dan mengkolaborasikan ide-ide kebaikan untuk membentuk iklim kebaikan, dan iklim yang baik itu pula yang akan di hirup manusia baru, untuk membentuk hasil peradaban yang baik. Di masa silam peradaban Nusantara bisa dibilang adalah peradaban yang paling tinggi; luhur budinya, tinggi ilmunya, adil hukumnya, canggih teknolginya, ekonomi yang berbasis kemaritiman dan lebih baik sistem tata kenegaraannya dari sekarang, kenapa bisa seperti itu karena masyarakatnya (komposernya) benar-benar mendalami idenya degan baik mengaransemennya pula menjadi situasi dan membentuk peradaban yang baik pula.

Kita bisa membayangkan apabila hidup disuatu daerah industri yang setiap hari mengeluarkan polusi terus menerus, dan kita menghirupnya sebagai syarat kelangsungan hidup, maka ancamannya adalah kesehatan kita. Bagaimana pula kalau polusi itu kita ganti dengan sifat masyarakat yang setiap harinya mengeluarkan kebencian, kejahatan, kekejaman, tindak koruptif dan seterusnya, maka bisa kita bayangkan ancaman besar akan hadir didepan kita.

Kita adalah komposernya peradaban masa yang akan datang, kita tak perlu menunggudatangnya ratu adil untuk membuat peradaban adil (baik) lahir, upaya kita sebagai komposer adalah me-ratu adilkan diri kita agar tercipta iklim/ ekosistem baik yang menjadi syarat peradaban baik lahir.

Wallahua’lambisshowab

Lainnya

Mosok Dijajah Terus Ker?

Mosok Dijajah Terus Ker?

21 April 2015, dinginnya kota Malang tak mengurungkan niat dulur-dulur Maiyah Rebo legi untuk tetap berkumpul di beranda masjid An-Nur Politeknik Negeri Malang.

Nafisatul Wakhidah
Nafisatul W.