CakNun.com

Dzikir Lebih Tinggi Bernama Tafakkur

Drs. Ahmad Fuad Effendy, MA
Waktu baca ± 1 menit

Tafakkur merupakan bentuk dzikir yang lebih tinggi. Dalam bertafakkur, kita menggunakan akal pikiran untuk menghayati, meneliti, merasakan, mengalami, memahami, kemudian menyimpulkan. Dalam QS Ali Imran ayat 191 dijelaskan bahwa hal-hal yang bisa ditafakkuri itu antara lain nikmat-nikmat Allah, ayat-ayat Al-Qur’an, mentafakkuri ciptaan Allah di alam semesta, dan juga mentafakkuri ciptaan Allah dalam diri sendiri.

Banyak manfaat yang diperoleh dari proses tafakkur ini. Mentafakkuri nikmat Allah akan berbuah rasa syukur dan cinta kepada Allah Swt. Mentafakkuri ayat-ayat Al-Qur’an akan berbuah hudan wa rahmatan wa syifa’an. Petunjuk, kasih sayang, dan kesembuhan. Selain itu, tafakkur atas nikmat Allah juga dapat memberikan ketenteraman hati, kenikmatan rohaniah, rasa takut, dan cinta kepada Allah. Kemudian mentafakkuri alam semesta berbuah keyakinan akan kenahabesaran dan kemahakuasaan Allah. Kesadaran bahwa tidak ada ciptaan Allah yang sia-sia, dan semuanya diciptakan sebagai fasilitas untuk manusia, yang pada gilirannya melahirkan rasa syukur, cinta, dan takut kepada Allah Sang Pencipta.

Drs. Ahmad Fuad Effendy, MA
Marja' Maiyah. Penulis buku, Pengajar Bahasa Arab, dan Pengurus IMLA. Anggota Dewan Pembina King Abdullah bin Abdul Aziz International Center Saudi Arabia.
Bagikan:

Lainnya

Tafakkur

Tafakkur

Allah Swt memuji orang-orang yang melakukan tafakkur dalam surat Ali ‘Imran 191.

Drs. Ahmad Fuad Effendy, MA
A. Fuad Effendy
Akal Pasti Sehat

Akal Pasti Sehat

Jangan sebut akal kita tidak sehat. Sebab akal pasti sehat.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib