Diri Subjektif dan Objektif
Ada diri subjektif, ada pula diri objektif. Ada diri sebagaimana yang tampak oleh subjek, ada pula diri sebagaimana apa adanya. Diri yang tampak oleh subjek menjadi berbeda-beda karena subjek dapat merekayasa kesan tentang objek sebagaimana keinginan, harapan, dan impiannya.
Diri yang sebagaimana apa adanya tidak tampak terkecuali pada taraf kebersatuan dengan Tuhan. Karena Tuhan adalah cahaya. Sedangkan diri yang menyatu dengan-Nya menjadi cermin yang memantulkan berbagai bentuk diri-diri subjektif.
Setiap diri yang menghadapkan pandangan ke cermin akan melihat dirinya sendiri, padahal faktanya dia memandang cermin. Dalam konteks menyatu dengan Tuhan, diri-diri subjektif tidak lagi merekayasa objek sesuai dengan harapan dan impiannya. Tapi, cukup melihat ke cermin di mana diri terlihat sebagaimana apa adanya.