Diklat Ramadlan
Bulan Ramadlan yang baru saja berlalu adalah bulan pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi orang-orang beriman. Materi utama diklatnya adalah ibadah shiyam atau shaum yang semakna dengan imsak dan secara etimologi berarti menghentikan atau mengendalikan. Selama satu bulan penuh orang-orang beriman menjalani diklat pengendalian diri, pengendalian nafsu, dan pengendalian keinginan.
Semua bentuk pendidikan dan pelatihan Ramadlan itu bertujuan untuk membangun karakter dan kepribadian orang beriman yang bertaqwa, yaitu orang yang hati-hati dan waspada dalam menjalani kehidupan, baik dalam hubungannya dengan Allah maupun dengan sesama manusia dan makhluk Allah lainnya.
Ketaqwaan sebagai buah dari diklat Ramadlan itu tampak dalam meningkatnya kepekaan spiritual dan kepekaan sosial dalam diri seorang. Keduanya tidak bisa dipisahkan, saling berkait-berkelindan. “Tidak beriman seseorang sampai dia menyukai untuk saudaranya apa yang disukai untuk dirinya sendiri.” (H.R. Bukhari Muslim)