Cinta, Perkenan Tuhan
Kisah cinta Yusuf As da Zulaikha diabadikan dalam Kitab Suci, bukan karena ketokohan Yusuf sebagai nabi melainkan kejujurannya sebagai manusia. Ia berterus-terang kepada Tuhan bahwa hatinya terpikat oleh Zulaikha. Ia merasa tidak perlu menyembunyikan perasaannya demi menjaga wibawa kenabian. Ia bahkan meyatakan dirinya tidak suci dari nafsu amarah, nafsu tirani yang menjadi kecenderungan jahat dalam diri.
Walaupun demikian, ia merasa bahwa cintanya kepada Zulaikha belum sepenuhnya mempersonifikasikan cintanya kepada Tuhan. Lalu, Tuhan mengingatkannya bahwa cinta ilahi memang bukan urusan manusia melainkan perkenan dan anugerah Tuhan. Sebab dari perspektif manusiawi dirimu bukanlah apa-apa dan bukanlah siapa-siapa. Hanya karena perkenan Tuhan maka dirimu terangkat ke level di mana layak mencintai Tuhan.