CakNun.com

Bertahalli dalam Mulat Saliro

Catatan Sewindu Maneges Qudroh, 5 Februari 2019
Maneges Qudroh
Waktu baca ± 13 menit

Kejujuran Adalah Modal Utama Menghadapi Masa Depan

Sejenak kita memperhatikan sisi lain dalam acara ini, Di mana di luar area ruang belajar, tepatnya di tempat transit. Para Penggiat tidak henti-hentinya melayani tamu yang ingin menyantap makanan yang telah disediakan. Pun dengan kopi dan teh yang berulang kali mesti di-reload demi menghilangkan dahaga para jamaah. Walaupun tidak bisa menyimak proses Sinau Bareng, tapi semoga ilmu yang didapat akan lebih bermanfaat bagi yang berjuang di balik layar ini. Dan Allah Maha Adil, bukan? Acara ini sangat memuaskan berkat kalian. Maturnuwun.

Mas Sabrang memulai dengan sebuah pandangan jika hidup ini terlalu banyak peraturan. Menurut Mas Sabrang jika ketika dewasa peraturan menjadi bersifat relatif. “Kalau kita sampai tua harus ada peraturan, maka kita akan jadi anak kecil terus yang butuh peraturan. Karena anak kecil belum bisa mengukur dirinya sendiri,” ungkap Mas Sabrang.

Sadar atau tidak kita sering mengalami kekacauan atau chaos yang terwujud dalam perasaan khawatir. Hal ini dapat dibuktikan ketika kita akan merasakan kekhawatiran dalam gelap daripada terang. Di saat gelap pendangan kita akan sangat terbatas. Namun, ketika terang semuanya jadi lebih aman karena dengan pandangan yang jelas, semuanya jadi bisa lebih diprediksi. Hal ini berkaitan dengan konsep kekhalifahan di mana poin utamanya adalah mengubah suatu ketidakteraturan menjadi sesuatu keteraturan.

Mas Sabrang kemudian menghubungkan kelima tradisi Rasul tadi dengan memberikan nilai dari sudut pandang yang berbeda. Ketika chaos dan order dirasa hanya seperti lingkaran yang terus menerus akan kita alami. Sehingga dunia hanya penuh dengan drama sandiwara. “Mati aja kalau begitu,” ungkap Mas Sabrang, karena semua itu bukan menjadi sebuah urusan pada akhirnya. Yang membuat kita bertahan terkadang hanya bermodalkan kangen. Akan tetapi, dengan kelima poin tadi, kita bisa memegang kejujuran sebagai modal utama untuk berupaya meminimalisir chaos yang terjadi. “Strategi menghadapi masa depan adalah kejujuran karena anda punya jaminan tidak mempunyai sebuah penyesalan di masa depan,” pungkas Mas Sabrang.

Hiburan dari Mas Sabrang dan Mas Doni kembali menyegarkan suasana di malam yang terlampau larut ini. ‘Sandaran Hati’ oleh Mas Sabrang dilanjutkan ‘More Than Words’ oleh Mas Doni, dengan jamaah yang dengan sayu-sayunya ikut menyanyikan lagu bersama. Segar. Lalu Pak Amron sedikit bercerita mengenai pengalamannya. Beliau menambahkan sedikit pesan bahwa memberikan hak orang lain itu akan menyelesaikan permasalahan kita. Tak lupa, beberapa jamaah pun diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.

Menjelang pukul 02.00 dini hari, moderator segera meminta para narasumber untuk memberikan pesan pamungkasnya. Mas Sabrang kembali menyampaikan tentang chaos dan order, di mana setiap orang memiliki skalanya masing-masing. Islam itu dinamis. “Allah senantiasa setia di saat mencipta,” kata Mas Sabrang dengat raut kemesraannya. Lalu, Syaikh Kamba dipersilakan untuk memungkasi acara dengan memimpin doa bersama. Saling bersalaman sembari diiringi sholawat dari Wakijo lan Sedulur menjadi tanda berakhirnya acara Milad ke-8 Maneges Qudroh. Uapan terima kasih tak henti-hentinya kami sampaikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam acara ini. Semoga keberkahan dan keselamatan selalu menaungi kita semua.

Lainnya

Rembug Langkah Maiyah Organisme

Rembug Langkah Maiyah Organisme

Orang berilmu belum tentu faham tentang ilmunya. Orang faham belum tentu Arif dengan pemahamannya. Orang Arif belum tentu berjiwa Mengasuh. Mengasuh belum tentu santun.

Majelis Gugur Gunung
Gugur Gunung