Balada Baladi (2)
Para anak cucu itu juga menyampaikan bahwa banyak orang sekampung mengeluh karena pohon-pohon di kebun mereka berbuah namun langsung membusuk dan banyak ulatnya.
Itu bukan soal buah busuk yang berulat. Itu masalah benihnya yang penyakitan, olah tanahnya ngawur, dan cara menanamnya sembrono.
Tetapi itu tak akan aku sampaikan, sebab aku sekarang tidak berada pada posisi atau kemampuan untuk bisa menolong.
Sejak awal dulu sudah saya kasih tahu soal itu. Tapi mereka bukan hanya tidak percaya, malah marah dan saya dimaki-maki dengan kasar dan penuh kebencian di depan para tetangga sekampung.
Kasihan orang sekampung. Orang sakit yang marah kalau dikasih tahu sakitnya. Hanya Allah yang berkuasa untuk menolong mereka.