Akibat Indoktrinasi Penguasa Agama
Dalam Al-Qur`an, Tuhan sendiri menegaskan berulang kali bahwa karakteristik kehidupan adalah plural. Maka, lembaga keagamaan maupun otoritasnya hendaknya hanya berfungsi sebagai penyedia sarana dan prasarana yang diperlukan, seperti penyediaan tempat ibadah, petugas khutbah dan imam. Bukannya sebagai penguasa agama, yang berhak atas nama Tuhan dan menyeragamkan cara-cara beragama.
Tetapi, faktanya, lembaga-lembaga keagamaan dan otoritasnya justru melakukan indoktrinasi eksklusif untuk menanamkan klaim kebenaran hanya ada di pihaknya saja. Pokoknya, pihak lain sesat. Ini sangat mengganggu. Ini bisa jadi penyebab lahirnya sikap saling menyesatkan dan mengafirkan. Akibatnya, ayat-ayat suci terkesan saling bertentangan dan saling menyalahkan–yang pada akhirnya orang akan berkesimpulan tidak ada agama yang benar serta tidak ada itu kitab suci.
Dr. Muhammad Nursamad Kamba