90
Tuhanku
di dalam diriku ada ruang
amat luas tak terbatas
Fajar hari melemparinya dengan batu
tapi tak bergeming ia, karena tak berdinding
Pagi membidikkan berjuta anak panah
tapi tak terluka ia, karena kosong
Kemudian siang membakarnya dengan api iblis
tapi tak terbakar ia
karena lembut bagai kristal angin
Sore, menumpahkan air busuk dan sampah dunia
tapi diubahnya menjadi bunga dan tenaga
Dan malam, menikamkan pisaunya bertubi-tubi:
darah mengalir!
menjadi bentangan samudera
yang biru
aku berlayar ke daerah-Mu
Tuhanku,
di dalam diriku
ada ruang amat luas tak terbatas
Waktu, mengisinya dengan nyanyi
dari hari ke hari
Waktu batuk-batuk!
berguguran gunung tumpah ke dalamnya
Waktu muntah!
bau busuk nafsu dunia fana
tetapi ruangku
Engkau
Yang Maha Segala Maha
tetap kosong tak terdera.