Universalitas dan Keabadian Al-Qur`an
Ketika membaca ayat-ayat Al-Qur`an tentang sifat-sifat dasar manusia: ‘ajal/tergesa-gesa (Al-Anbiya`: 37), halu’an/keluh kesah (Al-Ma’arij: 19), khashîm/pembangkang (An-Nahl: 4), dll; tentang klasifikasi manusia (mu`min, kafir, dan munafiq) dan perilaku khas mereka (Al-Baqarah: 1-20); tentang Fir’aun dan kezaliman para tiran (yang tersebar dalam 74 ayat dalam 27 surat); atau tentang Ahli Kitab dan tingkah laku mereka (Ali ‘Imran: 64-75), kemudian kita merefleksikannya kepada fenomena pergumulan antar kelompok, nasional maupun global di era sekarang; maka kita tidak merasa bahwa ayat-ayat itu diturunkan empat belas abad yang lalu dan tidak hanya dalam konteks masyarakat Arab yang terbatas.
Ayat-ayat tadi mempunyai relevansi yang tinggi dengan konteks masyarakat masa kini. Di sinilah letak universalitas dan keabadian Al-Qur`an.
Ahmad Fuad Effendi