Turnamen Ajaib
Pak Capres dan Pak Cawapres, Tanah Air dan Negara yang Anda sangat gencar ingin menang, kemudian Panjenengan berdua diupah oleh rakyat untuk mengelolanya ini tergolong gaib atau ajaib.
Banyak sekali aturannya yang melanggar kelaziman aturan yang dikenal di manapun di dunia. Ibarat Turnamen, peserta yang belum tuntas di Babak Penyisihan bisa loncat masuk Semifinal. Belum lolos di Semifinal, langsung masuk Final. Sehingga dari Babak Penyisihan yang belum ia selesaikan, dalam waktu singkat ia menjadi Juara.
Peserta lain membiayai Turnamen sehingga menjadi kontingen. Di Perempat Final ia hanya menjadi Runner-up tapi bisa lompat naik bersaing memperebutkan Medali Emas. Sejumlah pemain lain kena kartu merah tapi tetap boleh melanjutkan pertandingan. Belum lagi Wasit dan Hakim Garisnya, tidak mengabdi kepada sportivitas, melainkan menghamba kepada salah satu Kesebelasan milik Klub yang merangkap jadi Panitia Turnamen.
Bapak-bapak ini menjadi Capres dan Cawapres, apakah karena juga memiliki potensi keajaiban dan kegaiban yang kompatibel dengan Turnamen yang Bapak ikuti?
(Mbah Nun bersama Masyarakat Maiyah)