CakNun.com

Tohpati Tohnyawa

(Makhluk Manusia, 24)
Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit

Tiga diri pengembaraku
Sering kusuruh pulang
Supaya tak jadi terasing
Dari diri pertapaku di rumah
Agar tetap hafal dedaunan sejati
Yang bukan seperti di permukaan bumi
Bebuahan dan kembang warna-warni
Yang tak kasat mata
Yang bukan makanan pancaindera
Supaya mereka memandang dengan mripat baka
Cahaya memancar tak henti-hentinya
Sampai waktu pun merunduk padanya
Juga agar jangan sampai tak eling dan tak waspada
Bahwa di bawah akar pohon suci sang pertapa
Terdapat lorong langsung ke pusat semesta
Di mana Diri Sejati bersinggasana
Yang kuabdi dengan tohpati tohnyawa
Tanpa satu sekon pun dari usiaku tersisa

Idulfithri 1439-H

Lainnya

Rumah Tak Berpintu

Rumah Tak Berpintu

Rumahku tak berpintu, tanpa jendela
Tak ada lubang biar sedzarrah
Tiang utama di titik pusat rumahku
Adalah keremangan menjulur ke langit
Dan menembus ke bawah gua rahasia
Tampak seperti sesosok pertapa suci
Puluhan abad lamanya ia berdiri
Telapak kakinya menyatu dengan lantai
Lantainya seakan-akan bumi
Di bawah pijakan kakinya terdapat lorong
Yang memanjang tak terukur jaraknya
Menuju induk alam dan pusat semesta
Kutemboki rumahku dengan baja
Yang tidak kutambang dari bumi
Kulapisi dengan pedang-pedang berduri
Tak bisa dimasuki oleh udara dan bakteri
Tak ada kuman, kotoran, tahinya tahi
Yang muncrat menciprat ke sana kemari
Dari mulut dan anus para pemakan bangkai
Penghuni utama zaman Ekstrem Jahiliyah ini

Idulfithri 1439-H

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib