CakNun.com

Sesekali Terucap Nama-Mu

(Makhluk Manusia, 12)
Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit

“Wahai Maha Penyedia Semesta Kenikmatan
Aku sedang menyaksikan la’ibun wa lahwun-Mu
Seluruh penghuni bumi sedang berpesta sepak bola
Tanpa seorang pun menonton-Mu di sana
Bola bergulir, menerobos, melambung
Sepenuhnya disorong oleh Qadla-Mu
Ke mana saja bola mengarah, menuju dan kembali
Semata-mata diseret oleh Qadar-Mu
Berapa derajat sudut sepatu di kakinya
Pada titik mana dari bulatan misteri bola
Yang membuat seorang manusia
Bisa memastikan gol ke gawang lawannya
Seorang Ronaldo tak sanggup memastikan
Bola penalty masuk ke lubang gawang
Yang sedemikan luasnya
Tak juga Zico, Messi, Beckham atau Baggio
Wahai Engkau tampil di mana-mana
Di setiap bagian dari lapangan dan layar teve
Anugerahkanlah mata kepada jutaan penonton
Kepada semua yang ada di lapangan
Kepada wasit, komentator dan siapapun saja
Pinjamkan mripat-Mu kepada mereka
Agar sesekali terucap nama-Mu
Dari mulut mereka”

Idulfithri 1439-H

Lainnya

Alif Pun Tak Sampai

Alif Pun Tak Sampai

Wahai Allah Yang Maha Total berkuasa
Kenapa Engkau berendah hati kepada manusia
Sehingga makhluk-Mu ini keliru menempuh jalannya
Sebab tertipu oleh pandangan hidupnya
Serta terjebak oleh ilmu dan pengetahuannya
Wahai Maha Alif wahai Maha Ya`
Wahai Maha Segala huruf
Wahai yang Maha tak terjangkau oleh segala huruf
Wahai Maha Ya` tanpa Alif
Wahai Maha Alif tanpa Ya`
Wahai yang Alif-Mu adalah Ya`
Wahai yang Ya`-Mu adalah Alif
Wahai yang Alif-Mu adalah segalanya
Wahai yang segalanya adalah Alif-Mu
Wahai Maha Tunggal namun semuanya
Wahai semuanya namun Maha Tunggal
Kami semua manusia Makhluk-Mu
Hanyalah huruf patah-patah
Hanyalah patahan-patahan huruf
Negara dan Peradaban kami tak kunjung huruf
Alif pun tak sampai
Tetapi takabur sampai mati

Idulfithri 1439-H

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Bersyukur dan Takut

Bersyukur dan Takut

Aku bersyukur Indonesia tidak mengenalku
Ia hanya sesekali berpapasan dengan bayang-bayangku
Terkadang ia menyapaku, tapi salah panggil apa dan siapa diriku
Ada saat aku ingin memperkenalkan diriku, tapi selalu ragu
Akhirnya kubatalkan, karena aku tidak menemukan bahwa ia sungguh-sungguh mau berkenalan denganku
Aku bersyukur Indonesia tidak mengenalku
Sebab aku sungguh takut kepadanya
Aku ngeri berurusan dengannya
Aku cemas kalau berada di dekatnya
Aku terlalu gerah oleh udaranya
Aku tak sanggup menghirup baunya
Aku gemetar mendengar suara hatinya
Aku tak berani ditikam oleh pedang kebutaannya
Aku mengambil jarak sangat jauh dari perangai mentalnya
Aku bersembunyi dari kegaiban akal dan logikanya
Aku resah mohon Tuhan jangan suruh aku mengurusinya

#SGKN201901

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib

Pauwan

Pauwan