Qila Wa Qala Presiden
Berlangsunglah sebuah forum massal rakyat sinau bareng. Workshop beberapa kelompok menemukan dan menyimpulkan bahwa di antara segala apa saja dalam hidup ini, yang paling paling paling penting adalah iman, taqwa, sabar, jujur dan ikhlas.
Mereka juga menemukan bahwa di semua Sekolah, Pesantren, Universitas, Perguruan Tinggi, Majelis Taklim, Kumpulan Tarikat, atau kerumunan-kerumunan di rumah-rumah Ibadah: tidak tersedia pelatihan lelaku untuk lima hal penting itu.
Tidak ada kelasnya, tidak ada mata kuliahnya, tidak ada workshopnya, tidak ada laboratoriumnya, tidak ada bengkelnya, tidak ada trainingnya.
Yang berlangsung hanya orang disuruh beriman, bertaqwa, bersabar, berjujur dan berikhlas. Tetapi tidak pelatihannya, metodologinya, tehnik pendadarannya.
Sebagai warganegara mereka juga harus memilih Presiden dan Wakilnya. Tetapi baik Presiden, Wakil maupun para pemilihnya, tidak pernah berlatih untuk berlaku sebagaimana kewajibannya.
Yang pasti diketahui hanyalah nama empat orang yang harus didua-orangkan, ditambah rerasanan massal, qila wa qala, katanya begini begitu, menurut itu kok begini, menurut ini kok begitu.
(Mbah Nun bersama Masyarakat Maiyah)