Presiden Tampilan
Di Abad 21, dengan industri 4.0, teknologi supra dan ilmu matahari terbit dari Barat, manusianya merasa paling hebat di antara ummat manusia sepanjang zaman.
Tapi manusia dan kemanusiaan tidak menjadi fokus kemajuan. Manusia semakin tidak mampu memahami manusia. Yang disebut manusia hanya faktor teknisnya, tampilan casing-nya, performa topeng sosialnya, bahkan tingkat produktivitas materiilnya.
Kalau ada orang kaya, disebut sukses. Kalau jadi Presiden, disimpulkan itu puncak pencapaian karier.
Kalau rajin beribadah, disebut saleh. Kalau pakai surban, itu Kiai. Kalau fasih mengucapkan firman, itu Ustadz. Kalau tangannya nenteng tasbih, itu Syekh alim. Kalau namanya pakai KH, itu Ulama. Kalau Sarjana, itu ilmuwan. Kalau Doktor, itu ekspert.
Mereka cari pemimpin, yang dipilih Presiden.
(Mbah Nun bersama Masyarakat Maiyah)