Presiden Pemimpin Dunia
Sampai hari ini yang dimaksud kemajuan adalah struktur bangunan fisik, pembangunan materiil, kemegahan kasat mata alias Ilmu Katon. Bukan Peradaban Manusia.
Maka yang dilihat pada manusia hanyalah bagian meteriilnya. Berdasarkan kulit luarnya, identitasnya, ormasnya, parpolnya, profesinya, pakaiannya, madzhabnya, kategorinya, box-nya, kotaknya, tempurungnya, topeng kemegahan jasadiyahnya.
Peradaban primitif dan dekaden seperti itu belum mengenal fenomena Semar yang gembrot tapi ternyata Insan Kamil. Gareng mata juling yang adalah filosof. Petruk yang berhidung panjang adalah ilmuwan, Bagong yang buruk muka adalah pujangga, budayawan dan pakar komunikasi.
Peradaban Indonesia Zaman Now menyangka Punakawan adalah badut. Nggak paham Punakawan, apalagi Panakawan.
Yang dibutuhkan oleh bangsa agung Nusantara Raya adalah Presiden yang menyimpan disain besar Cetak Biru Peradaban Manusia untuk besok pagi. Meninggalkan Peradaban Maniak Materi, Peradaban Budak Industri, Peradaban Kekuasaan Hewani hari ini.
Presiden Indonesia harus Pemimpin dunia.
(Mbah Nun bersama Masyarakat Maiyah)