CakNun.com

Penyair Darmanto Jatman Meninggal Dunia

Redaksi
Waktu baca ± 2 menit

Setelah Allah baru saja memanggil musisi legendaris Yon Koeswoyo pada 5 Januari 2018, kini bangsa Indonesia harus kehilangan salah satu putra terbaiknya lagi yaitu Pak Darmanto Jatman, yang dipanggil Allah pada 13 Januari 2018 di Semarang.

Pak Darmanto adalah generasi sastrawan di atas atau sebelum era Cak Nun. Beliau segenerasi dengan Umbu Landu Paranggi, Ashadi Siregar, Putu Wijaya, Bakdi Sumanto, Goenawan Mohamad dll, dan sedikit di bawah Pak Umar Kayam.

Beliau penyair yang spesifik dan khas karya-karyanya. Beberapa puisinya dibawakan dengan bentuk Musik-puisi oleh Cak Nun dan Musik Dinasti yang merupakan kepeloporan bentuk pemanggungan puisi. Yang paling terkenal di era itu adalah Musik-puisi “Main Cinta Model Kwangwung”.

Cak Nun pernah ditampung di rumah beliau di daerah Tamansiswo, ketika Cak Nun sakit dan tidak punya tempat tinggal selain menggelandang di Malioboro. Itu terjadi sekitar 1972.

Selama Pak Darmanto sakit di Semarang, beberapa kali Cak Nun mengunjungi beliau, bahkan almarhum beberapa kali hadir di pementasan Cak Nun dan KiaiKanjeng meskipun dalam keadaan sakit di kursi roda.

Beliau mengalami stroke, sangat susah mengucapkan kata, tetapi tetap berkomunikasi dengan pandangan mata beliau. Allah menyisakan kenangan-kenangan yangindah-indah dan baik-baik, sehingga beliau dalam kondisi stroke tampak selalu bergembira, banyak tersenyum dengan sesekali menangis haru dan bahagia.

Lainnya

Rahmatan lil ‘Alamin-nya Mannna?

Rahmatan lil ‘Alamin-nya Mannna?

Setelah diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an dan lantunan beberapa sholawat, Cak Nun langsung naik ke panggung bersama dengan beberapa sahabat-sahabat lama yang aktif di Persada Studi Klub (PSK) yang dua hari sebelumnya mengadakan acara peringatan 47 tahun PSK di Rumah Maiyah Kadipiro.

Kenduri Cinta
Kenduri Cinta
Exit mobile version