Orang Pandai, Berebut Pengakuan
Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit
Penduduk negeri ini yang pandai-pandai, yang terpelajar dan bergelantungan gelar dan simbol eksistensi di pundak dan dadanya — sibuk mempertengkarkan persangkaan-persangkaan diri yang diciptakan oleh penjajah untuk memecah-belah mereka. Orang-orang di desa sudah lama memproklamasikan dirinya sebagai orang kecil, rendah, dan bodoh. Orang-orang kota bertengkar memperebutkan pengakuan bahwa masing-masing adalah pinter, sedangkan yang lainnya bodoh.