CakNun.com

Neraca Zalzalah (Nunggang Jaran Larat)

Mukadimah Bangbang Wetan Februari 2018
Bangbang Wetan
Waktu baca ± 2 menit

Betapa sulitnya menjadi manusia. Sejak awal penciptaannya, kontroversi dan pandangan skeptis melekat di kediriannya. Rancang bangun anatomi dan fisiologisnya memang paling unggul dibanding ciptaan lain yang telah ada. Software yang ditanamkan pun one step ahead mendekati prima.

Di saat yang sama, sebagai satu niscaya, ia memiliki potensi untuk jatuh dalam kehinaan yang asfala safiliin. Kemungkinan ini disebabkan oleh kelengkapan yang melingkupinya. Impian, hasrat, dan ambisi yang dipunyai  bertumbuh secara sejajar dengan kedamaian, wisdom, serta kebutuhan untuk senantiasa bersanding dengan penciptanya.

Salah satu tugas dan peran manusia menuntutnya untuk terus menemukan keseimbangan. Sebuah kondisi steady state di mana dunia wajib dikelola dan akhirat mesti dijaga format terbaiknya. Keadaan di mana tata hubungan horisontal dirajut sama indahnya dengan kepatuhan vertikal. Tatanan yang memperlihatkan adanya harmonisasi antara pemenuhan kebutuhan hidup privasi dan pernik primer hingga tersier keseharian komunal.

Berita tentang kondisi kritis kutub bumi, centang perenang tata kehidupan lokal hingga global dan kenyataan bahwa secara nyata ukuran otak manusia menunjukkan penyusutan mungkin bisa jadi merupakan penanda bahwa kita saat ini telah masuk ke dalam etape Kaliyuga. Satu atmosfir yang serba sulit, menyakitkan, dan bersifat kesejagatan.

Benar telah datangkah ia yang bernama Zalzalah? Kegoncangan semesta yang dampaknya akan menjadikan manusia layaknya beras den interi? Dan golongan baik akan terpisahkan secara nyata dengan mereka yang terserak dalam onggokan culas, tamak serba aluamah dan tak pernah kenal kenyang.

Seperti apakah Indonesia di kurun vivere peri coloso yang pekat dan bergetar pada puluhan skala richter itu? Tak perlu teramat  dirisaukan. Karena dalam perjalanan usianya, goncangan, kemiringan, dan lonjakan-lonjakan tak berpola telah menjadi identitasnya. Indonesia tak ubahnya seekor kuda gila, jaran larat yang karena mekanisme tertentu di tubuhnya, lupa akan arah, hilang orientasi dan amnesia terkait tujuan.

Lantas apa yang bisa kita jadikan ancangan nyata laku dan tindakan? Satu hal, bersyukur bahwa kita yang sedikit ini berkesempatan menghirup aroma bersifat ancaman bagi eksistensi kemanusiaan. Berikutnya, akan lebih baik bila diskursus kengerian ini kita jadikan sajian utama di 5 Februari. Urutan nomer sekian dari media pembelajaran bernama BangbangWetan.

Bangbang Wetan
Majelis Masyarakat Maiyah Bangbang Wetan adalah majelis pencerahan ilmu setiap bulan di Surabaya. Forum ini bagian dari lingkaran simpul Maiyah yang diasuh oleh Cak Fuad, Cak Nun, Sabrang MDP, serta para pengampu lainnya. Telah berjalan sejak tahun 2006.
Bagikan:

Lainnya

Masyarakat Lebah Memadu

Masyarakat Lebah Memadu

Semua orang memiliki keinginan untuk tinggal dan hidup dalam sebuah negeri yang menentramkan, menyamankan, menggembirakan, makmur, indah, penuh kreatifitas, saling berlomba menyuguhkan kebaikan.

Majelis Gugur Gunung
Gugur Gunung
Sinau Hayaty Khidmaty dari Cak Fuad

Sinau Hayaty Khidmaty dari Cak Fuad

Bangbang Wetan edisi Juli telah menayangkan Sinau Bareng Cak Fuad pada Sabtu malam (31/7) di kanal ofisial Youtube Bangbang Wetan.

Amin Ungsaka
Amin Ungsaka