Meskipun Wajahnya Sama
Makhluk manusia luar biasa gagah perkasa
Merasa memperjuangkan kebenaran
Kemudian menggenggamnya erat-erat
Takut kehilangan, karena saking sepinya
Terlalu lama terkurung
Dalam ketidakberpunyaan akan kebenaran
Sebongkah kebenaran kecil belaka
Yang dipertahankan dan dipertengkarkan
Padahal kebenarannya yang kemarin
Bukan kebenaran itu lagi hari ini
Apalagi esok pagi
Meskipun wajahnya sama
Kata dan bunyinya pun sama
Kebenaran itu mempersyaratkan
Anggapan yang selain itu pasti kesalahan
Sehingga hasilnya adalah kebencian dan perpecahan
Di antara sesama yang bukan sekadar makhluk
Melainkan manusia
Yang mestinya menyangga kebenaran itu
Bersama-sama dan bekerja sama
Sebab di luar pantulan wajah di depan Maha Kaca Benggala
Hidup hanyalah bercermin
Di antara sesama
Idulfithri 1439-H