Mencintai Makanan
Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit
Andaikan pekerjaan berpuasa itu disukai, disenangi, digemari, atau dicintai oleh manusia, sepertinya Tuhan tidak akan mewajibkannya berpuasa. Demikianlah yang bisa dijangkau oleh logika dan prinsip sebab-akibat. Tapi manusia sangat mencintai makanan. Manusia lebih suka makan daripada lapar, maka untuk makan tak perlu disuruh-suruh. Tetapi untuk mau sengaja lapar, manusia harus dipaksa. Demikian juga pada kegiatan apapun lainnya. Sebagaimana hewan berkawin-kawin kapan saja dengan sesamanya, manusia pun melakukan perilaku dan budaya yang sama kalau Tuhan tidak memaksanya untuk melakukan akad nikah terlebih dahulu sebelum kawin.