Membohongi Tuhan dengan Kekhusyukan
Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit
Orang berdiri khusuk dan bersedekap. Mulutnya mengucapkan: hanya kepadamu aku menyembah dan hanya kepadamu aku meminta pertolongan.
Padahal tidak demikian. Orang itu tidak hanya kepada Tuhan menyembah. Wong jelas tiap hari dia menyembah para priyayi, para priyagung, para tumenggung dan adipati. Minta tolongnya juga lebih banyak tidak kepada Tuhan. Ia lebih banyak tergantung kepada atasannya dibanding kepada Tuhan. Meskipun dia tidak menyatakan, tapi terbukti jelas dalam perilaku dia bahwa yang nomor satu bagi hidupnya bukan Tuhan, melainkan penguasa-penguasa lokal dalam hidupnya. Entah penguasa politik, atau penguasa ekonomi.