Lahir Kembali
Pembangunan infrastruktur kian pesat, tetapi tantangan hidup tidak otomatis menjadi kian mudah karenanya. Tantangan hidup yang ada justru semakin mendesak kita untuk melakukan serangkaian kegiatan mitigasi. Sehingga segala resiko buruk atas zaman ini tidak berdampak pada lahirnya bencana-bencana. Bukan hanya bencana alam yang mesti kita waspadai, tetapi juga bencana jiwa: Depresi, dll.
Depresi kian beragam bentuknya, tidak harus menunggu dikerangkeng di sel jiwa dulu lalu baru kita menyadarinya. Ketika kita gagal melahirkan kembali gagasan-gagasan baru, terkungkung pada sebuah cara berfikir yang jumud dan tidak bertumbuh, perlu ditengarai jangan-jangan itu sudah merupakan tanda-tanda kita mengidap depresi.
Penyakit jiwa banyak macamnya, jiwa yang terlanjur anti disebut trauma. Jiwa yang tidak lagi dialektis melahirkan kesadaran demi kesadaran baru diindikasii terkungkung zona nyaman. Saking banyaknya sehingga aneka terapi dan berjenis-jenis trauma healing menjadi komoditas yang laris kini.
Antara zona nyaman, zona depresi, pembangunan infrastruktur, nasionalisasi kekayaan negeri dan kejutan bencana-bencana alam yang tidak diprediksi kita tidak boleh kemudian mupus dan acuh. Melainkan kita mesti tetap terus bertumbuh, melahirkan gagasan dan kesadaran baru setiap waktu.
Melahirkan gagasan dan kesadaran baru itu mudah, ketika kita dalam kondisi fitri. Tetapi semua itu adalah tantangan tersendiri, ketika kita kadung tertimbun oleh gunungan trauma dari kegagalan dan pengalaman buruk masa lalu. Tantangan tersendiri pula ketika kita sendiri terbius oleh perasaan zona nyaman sendiri.