Kitab di-Pisang-kan
Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit
Para leluhur masa silam menitipkan “Pisang” dan “Kitab”. Para pewaris zaman tidak mampu memahami kemerdekaan untuk mengolah Pisang agar menjadi berkah bersama. Para pelaku peradaban juga kehilangan kejujuran hati dan kesungguhan berpikir sehingga Kitab-kitab akhirnya menjadi sumber pertentangan. Pisang adalah dunia jasad, materialism, konsumsi dan kenyamanan keduniaan. Pisang mengalahkan rohani, nilai, energi dan cahaya keTuhanan. Bahkan Kitab di-Pisang-kan.