Jalan Kehinaan
Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit
Hidup cuma sekali, usia telanjur mendekati senja, untuk apa menempuh jalan kehinaan. Di tengah jalan kehinan itu diteriaki orang, dihardik dan diusir, lantas coba tetap dipertahankan dengan harus mengarang kehinaan yang baru. Tapi akhirnya harus semakin diusir minggir dari jalan kehinaan, mendesak dan lari ke sisi yang lain dari jalan kehinaan. Kemudian semua itu akan berakhir di wilayah kehinaan yang mana lagi? Ataukah masih mungkin dipilih jalan yang bukan kehinaan?