Hati Duduk Tahiyat
Posisi hati yang terbaik dan menghasilkan ketenteraman yang paling maksimal adalah hati yang duduk tahiyat. Kalau hati tidur, kehidupan mati. Kalau hati berdiri, apalagi berlari dan jelalatan ke sana kemari, hidup bukan hanya penuh kegelisahan, melainkan dikepung oleh kecemasan. Para pesilat, di saat-saat istirahat di tengah latihan atau pertandingan, biasanya mengambil posisi duduk tahiyat. Bersila juga bagus, tapi kalau sewaktu-waktu ada serbuan, posisi bersila kalah cepat antisipasinya dibanding posisi duduk tahiyat. Duduk tahiyat adalah duduk stand by. Atau eling lan waspada, kata orang Jawa. Duduk tahiyat adalah duduk sehat untuk struktur badan dan berkemampuan menenteramkan hati. Ketenteraman bukan kelembekan dan pasivisme, melainkan dialektika yang lentur dan dinamis dengan kemungkinan ‘tidur’ maupun ‘perang’.