Faqir
Aku kaya raya di dalam diriku sendiri, tetapi aku miskin di pandanganmu, dan aku faqir di hadapan Allahku. Bahkan faqirku itu pun bohong. Tidak riil, terlalu mewah dan manipulatif.
Sebab tidak ada apapun dalam hidupku yang milikku. Bahkan diri dan hidupku ini pun milik-Nya. Lebih “parah” lagi: aslinya, hakikinya, sejatinya, aku ini tiada.
Dan karena sejatinya aku tiada, maka aku tidak mau memasuki medan perang kaya-miskin, kuasa-jelata, hebat-remeh, pintar-bodoh, kuat-lemah, masyhur atau tersembunyi.
Yang kurawat hanya cinta, asal-usul Allah menciptakan kehidupan ini semua.